D3 Komputer

Belajar Komputer yang Menyenangkan

Belajar memang tidak ada batasanya, dari kita lahir hingga ajal menjemput. D3 komputer adalah salah satu institusi yang berjalan dalam pidang pendidikan. perlu saya sampaikan D3 komputer merupakan tempat belajar komputerisasi yang menyenangkan dan menarik. Mungkin daerah di wilayah Jakata, hanya terdapat satu hunian yang sangat menarik untuk di jadikan reverensi pembelajaran yang menyenangkan. Terdapat banyak piliha-pilihan yang bagus untuk menuntut ilmu di D3 Komputer ini. Antara lain adalah design, networking, komputer akutansi. terdapat dua kelas yang mempunya fasilitas kelas yang sangat mumpuni. akses internet yang tidak ada batasnya adalah kelebihan kelas tersebut. masalah untuk biaya masuk dalam kelas ini sangatlah terjangkau untuk kelas menengah. belajar di sini solusi untuk menjadikan anda mahir untuk mengolah benda canggih ini. perlu saya tambahkan, anda yang tidak masuk ke kelas D3 Senkom(seni komputer) tidak pernah merasakan sensasi berpetualang ke dunia yang sangat meneggangkan. Selama saya belajar, banyak kegiatan yang mencalancarakan penggunaan komputer. selamat menikmati perjalanan yang menyenangkan di bawah naungan D3 komputer ini.

Blogger TipsLatest Blogger Tips,Tricks

Aesthetics (also spelled æsthetics or esthetics) is a branch of philosophy dealing with the nature of beauty, art, and taste, and with the creation and appreciation of beauty. It is more scientifically defined as the study of sensory or sensori-emotional values, sometimes called judgments of sentiment and taste. More broadly, scholars in the field define aesthetics as "critical reflection on art, culture and nature." Aesthetics is a subdiscipline of axiology, a branch of philosophy, and is closely associated with the philosophy of art. Aesthetics studies new ways of seeing and of perceiving the world.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Aesthetics

The National Museum of existence beginning with the establishment of an association called Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, founded by the Dutch Government on 24 April 1778. Pada masa itu di Eropa tengah terjadi revolusi intelektual ( the Age of Enlightenment ) yaitu dimana orang mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan. At that time in European intellectual revolution was going on (the Age of Enlightenment), which is where people begin to develop scientific thinking and science. Pada tahun 1752 di Haarlem, Belanda berdiri De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (Perkumpulan Ilmiah Belanda). In the year 1752 in Haarlem, the Netherlands stood De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (Dutch Scientific Society). Hal ini mendorong orang-orang Belanda di Batavia (Indonesia) untuk mendirikan organisasi sejenis. This prompted the Dutch in Batavia (Indonesia) to establish such organizations.
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) merupakan lembaga independen yang didirikan untuk tujuan memajukan penetitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, Berta menerbitkan hash penelitian. Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (the BG) is an independent institution established for the purpose of advancing penetitian in the arts and sciences, especially in the areas of biological sciences, physics, archeology, literature, ethnology and history, Berta publishes research hash. Lembaga ini mempunyai semboyan " Ten Nutte van het Algemeen " (Untuk Kepentingan Masyarakat Umum). This institution has the slogan "Ten Nutte van het Algemeen" (Public Interest).

Sumber gambar :http://ariesaksono.files.wordpress.com/2008/03/museum-nasional-2008_8.jpg
Sumber: http://www.museumnasional.or.id/

Indonesian National Gallery is one of functioning culture institute for protection, development, and exploiting of fine arts asset as supporting facilities for edukation-cultural and recreation and expansion of creativity and appreciation of art. Indonesian National Gallery is government institution, domiciles under and responsible to Director General of Culture Value, Arts and Film, Ministry of Culture and Tourisme of Republik of Indonesia, which is everyday to be executed by Director of Arts. National Gallery of Indonesia has duty to execute gathering, documentation, registration, research, conservancy, treatment, security, presentation, dissemination of educative tuition and information to fine art aspects.

National Gallery of Indonesia has modern and contemporer art collection in paintings, drawings, prints, statues, photography and installation art. The collection were 1700 artworks of preminent Indonesia artists and International artists, such as Raden Saleh, Hendra Gunawan, Affandi S. Sudjojono, Basoeki Abdullah, Barli Sasmitawinata, Trubus, Popo Iskandar, Sudjana Kerton, Dede Eri Supria, Ivan Sagito, Lucia Hartini, Iriantine Karnaya, Hendrawan Riyanto, Nyoman Gunarsa, Made Wianta, Ida Bagus Made, I Ketut Soki, Wassily Kandinsky ( Russia), Hans Hartung ( Germany), Victor Vassarely ( Hungarian), Sonia Delauney ( Ukraina), Piere Soulages ( French), Zao Wou Ki ( China).

Besides there are masterpiece from Nations Movement Non-Blok, like from Sudan, India, Peru, Cuba, Vietnam, Myanmar, and others.

Sumber gambar :http://grafisosial.files.wordpress.com/2009/09/c100_3697.jpg
sumber http://www.galeri-nasional.co.id/

Mungkin kita tidak menyangkang bahwa kita terlahir didunia mempunya rasa dan karsa. Membentuk pribadi yang mengerti seni sangatlah menjadikan kita sangat tunduk terhadap kebesaran sang Illahi, begitu banyak ciptanNya yang sangat mengagumkan dan tidak pernah terbesit akal kita, bagaimana cara dan menciptakan semua itu. Hanyalah Dia yang tahu. Kita hanya bisa merasakan dan melihat apa yang sudah tercipta untuk kita nikmati. Terhadap semua itu kita tidak boleh serta merta menelantarkanya apalagi merusaknya. Alam adalah karya seni yang maha dasyat, tidak seorang pun yang bisa menandingi Kebesaranya-Nya.

Sumber gambar :http://nindajogja.com/wp-content/uploads/2008/05/bayi-1.JPG

Seni tidak dilihat, tetapi dirasakan...
Begitu banyak orang berteriak bahwa sesuatu yang indah itu seni. Sesuatu yang indah itu seni tidak bisa dibilang begitu, seni tidah bisa dilihat hanya dengan mata saja, namun seni harus bisa dirasakan dengan hati dan perasaan yang paling dalam. Kita bisa mengasah perasaan kita untuk menikmati seni tersebut, kita bisa membaca buku dan sering mendatangi tertunjukan-pertunjukan seni. selamat menikmati seni yang banyak terdapat dialam semesta ini.